OTW or BMW

Koreksi neeh 👎

MENGUNGKAPKAN STATUS PERJALANAN DENGAN "BMW"

(Pertanyaan Ibu Idoul Laili, SPd dari SMPN 4 Lumajang)

"Pak, Ada ajakan menyebar di grup WA untuk mengganti kebiasaan menggunakan status OTW dengan BMW.
Bunyinya ajakan sbb :
" Bagi yg sedang dalam perjalanan : *Ganti singkatan OTW dgn BMW*
" *Bismillaahi Majreha Wamursaha"* (  Artinya: “ Dengan nama Allah, yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh"#viralkan
🌹🇮🇩🌹

Pertanyaan saya :
Menurut pandangan panjenengan sebagai praktisi ilmu tata bahasa, Apakah hal semacam ini bisa di benarkan ?"

JAWAB :

(1)
OTW itu singkatan dari "on the way"  artinya "sedang dalam perjalanan".
Ini merupakan jenis kalimat berita, untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa kita sedang dalam perjalanan.

(2)
Sedangkan "Bismillaahi majreha wa mursaha"  itu  doa yang di baca saat akan berpergian. Ini doa, bukan kalimat berita.

(3)
Dari sudut ilmu tata bahasa tatkala kita bermaksud memberitahukan posisi kita, semestinya kita menggunakan kalimat berita.
Misalnya ada orang bertanya :
"ente sedang di mana sekarang boss ? "
Mestinya kita jawab :
" Sedang di WC bro ! lagi beol nih "

(4)
Sangat aneh ketika orang bertanya tentang posisi di mana kita berada lalu kita jawab dengan doa.
Misalnya kita sedang ada di WC lalu ada orang bertanya :
" ente sekarang posisinya sedang ada di mana boss? "
Kemudian kita jawab  :
" Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khobaits "
Dari sudut ilmu tata bahasa, jawaban semacam itu tentu tidak tepat,seharusnya di jawab :
" Gue lagi di WC nih! "
Sebagaimana seseorang yg sedang asyik makan lalu di tanya orang lewat WA :
" lagi apa sekarang beb? "
Kemudian dia jawab :
" Aku sekarang sedang Allahuhumma bariklana fi ma rozaqtana nih say "
Ini ilmu tata bahasa dari mana?

(5)
Jadi kesimpulanya, anjuran semacam di atas di tinjau dari sudut ilmu kebahasaan jelas tidak tepat,walau pun dari sudut pandang syariah belum bisa langsung di vonis terlarang , sebab ini  hanya menyangkut ajakan penggunaan istilah dan kebiasaan dalam keseharian saja. Untuk menentukan boleh tidaknya masih perlu di lakukan Takyif lebih mendalam untuk menghukumi kasus semacam ini.
Tetapi saya pribadi termasuk kurang setuju dengan inovasi inovasi aneh semacam ini dengan menggunakan ayat al Quran,karena saya khawatir masyarakat terjatuh dalam perbuatan merendahkan martabat ayat al Quran tanpa sadar.
Ini bisa mengarah pada tindakan desakralisasi ayat al Quran.

(6)
Bisa di simpulkan juga , pembuat anjuran di atas bukan orang yang memahami dengan baik prinsip prinsip dasar ilmu tata bahasa.
Sepertinya mereka hanya di dorong semangat yang terlalu menggebu-nggebu untuk mengamalkan sunnah dan mereka terjangkit  sikap overcorrect syndrome,yaitu sok merasa paling benar dan paling mengerti tentang sunnah "

Wallahu a'lam
MUHAMMAD USMAN

Ayat Qur'an juga tidak boleh di singkat"..🙏