Oleh: @rochma_yulika
Bila kita bersahabat dekat lantaran taat, itulah ukhuwah.
Bila kita berteman lantaran dasar iman, itulah ukhuwah.
Bila kita bersaudara lantaran taqwa, itulah ukhuwah.
Namun bila sebaliknya,
Kita dekat hanya sesaat, itu bukan ukhuwah.
Kita berteman tapi hanya karena kepentingan, itu bukan ukhuwah.
Apalagi hanya tegur sapa sekedarnya tanpa rasa, itu juga bukan ukhuwah.
Ukhuwah itu urusan hati
yang tershibghah nur Ilahi.
Yang semakin terikat di hati sanubari.
Dan semakin bersemi karena cahaya Rabbani.
Ukhuwah itu bukan menjarakkan yang sudah berdekatan.
Merenggangkan yang sudah mengeratkan.
Memisahkan yang sudah dipersatukan.
Meninggalkan yang sudah tersemaikan.
Bila kita sudah berukhuwah,
tegur sapa intensitasnya dijaga.
Tidak mengabaikan keadaan saudara.
Mendoakan bila ada yang berduka.
Dan memberi perhatian yang tidak sekedarnya.
Berukhuwah karena Allah,
adanya tak cukup di dunia namun akan di kumpulkan di surga.
Maka jaga ukhuwah karena Allah.
Agar bahagia senantiasa tercurah kepada kita semua.
Syaikh ‘Abdurrahman As Sudais menuturkan, _“Hubungan persaudaraan antar manusia itu berbeda-beda berdasarkan maksud dan tujuannya. Akan tetapi, ada sebuah hubungan persaudaraan yang paling kuat pegangannya, paling kental hubungannya, paling erat jalinannya, dan paling utuh kasih sayangnya. Ia merupakan hubungan yang tiada pernah luntur dan lapuk, tiada pernah lekang oleh tempat dan waktu._
_Justru, ia mampu menyatukan orang-orang yang ada di daerah yang berjauhan. Ketahuilah, hubungan tersebut ialah ukhuwah (persaudaraan) atas dasar aqidah dan keimanan.”_ (lihatKaukabatul Khuthabil Munifah Min Minbar Al Ka’bah Asy Syarifah).
◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇
AIHQ - DK PSDM ODOJ
AIHQ/347/21/06/2018
oaseodoj@gmail.com
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
